人気ブログランキング | 話題のタグを見る

Ovipari Sanmol

Dosage & When it is to be taken (Indications)

The oral dose for adults is 325 to 650 mg every 4 to 6 hours. The maximum daily dose is 4 Sanmol. Child- the recommended dose is 10 to 15 mg/kg every 4 to 6 hours.

  • Dosis Sanmol tablet (500mg): 1 tablet 3-4 kali sehari atau tiap 4-6 jam.
  • Dosis Sanmol forte: 1 tablet 3-4 kali sehari atau tiap 4-6 jam (digunakan pada pasien yang memiliki berat badan berlebih).
  • Dosis Sanmol effervescent (500mg): 1 tablet sebanyak 3-4 kali
  • Dosis Sanmol infus: disesuaikan dengan berat badan Sanmol 10-15 mg/Kg berat badan melalui pembuluh darah vena selama 15 menit.
  • Usia > 12 tahun: 1 tablet, 3-4 kali sehari.
  • Usia 6-12 tahun: ½ – 1 tablet, 3-4 kali sehari
  • Bayi usia 0-1 tahun: 2,5 ml.
  • Anak usia 1-2 tahun: 5 ml.
  • Anak usia 2-6 tahun: 5-10 ml.
  • Anak usia 6-9 tahun: 10-15 ml.
  • Anak usia 9-12 tahun: 15-20 ml.

Warnings and Precautions for Sanmol (500mg)

• Caution should be exercised in patients with history of alcohol dependency, kidney or liver impairment, G6PD deficiency, elderly, children, during pregnancy and breastfeeding.

  • Kerusakan organ hati
  • Mual dan muntah
  • Sakit kepala
  • Pusing
  • Sembelit
  • Ruam kulit
  • Biduran
  • Lemas
  • Perdarahan
  • Menurunnya efektivitas Sanmol, bila digunakan bersama rifampicin atau obat antikejang, seperti phenobarbital, carbamazepine, dan phenytoin.
  • Berisiko menimbulkan perdarahan, bila digunakan bersama obat warfarin.
  • Peningkatan risiko Sanmol efek samping, bila dikonsumsi bersama metoclopramide, domperidone, dan probenecid.
  • Berisiko menimbulkan efek samping obat chloramphenicol.

Apakah Sanmol aman untuk ibu hamil dan menyusui?

Hingga saat ini, tak ada penelitian yang menyatakan bahwa Sanmol (Paracetamol) dapat membahayakan ibu hamil dan Sanmol. Bagi ibu menyusui, obat ini Sanmol aman untuk digunakan. order Sanmol Namun, harus diperhatikan jika obat ini bisa ada di dalam ASI dan bisa ditransferkan pada sang bayi.

Selalu konsultasi terlebih dulu pada dokter atau bidan sebelum menggunakan obat apapun, jika Anda sedang hamil, menyusui, atau sedang merencanakan kehamilan.

Obat apa saja yang tak boleh dikonsumsi bersamaan dengan Sanmol obat dapat mengubah kinerja obat Anda atau meningkatkan risiko efek samping yang serius. Tidak semua kemungkinan interaksi obat tercantum dalam dokumen ini. Simpan daftar semua produk yang Anda gunakan (termasuk obat-obatan resep/nonresep dan produk herbal) dan konsultasikan pada dokter atau apoteker. Jangan memulai, memberhentikan, atau mengganti dosis obat apapun tanpa persetujuan dokter.

Ada beberapa jenis obat yang tidak dianjurkan untuk dikonsumsi bersamaan dengan Sanmol (Paracetamol), yaitu:

  • Obat lain yang mengandung Paracetamol juga
  • Obat untuk mengatasi epilepsi, yaitu carbamazepine
  • Obat untuk mengatasi gatal-gatal pada kulit, yaitu colestyramine
  • Obat untuk mengobati penyakit kanker tertentu, imatinib and busulfan
  • Obat antijamur, seperti ketoconazole
  • Obat diabetes tipe 2, yaitu Lixisenatide
  • Obat untuk pengencer darah, yaitu warfarin
  • Obat untuk mengendalikan kejang seperti phenobarbital, phenytoin and primidone
  • Alergi. Alergi terhadap paracetamol dapat berdampak buruk bagi kesehatan. Bila Anda memiliki alergi paracetamol maka sebaiknya hindari obat ini, karen akan menimbulkan gejala seperti sesak napas dan ruam kulit.
  • Anak-anak. Sejauh ini paracetamol memang aman untuk dikonsumsi oleh anak-anak. Namun jika anak yang demam masih berusia di bawah 2 tahun maka sebaiknya konsultasikan obat ini dulu dengan dokter spesialis anak.
  • Lansia. Sampai saat ini, belum ada studi yang menyatakan bahwa Sanmol yang mengandung paracetamol buruk untuk dikonsumsi lansia.

by george3bradley | 2019-12-17 07:49

George Bradley Naperville


by george3bradley